Apa Itu Genre Musik Folk? Ciri dan Perkembangannya
Folk diambil namanya dari kata Jerman volk , yang pada dasarnya berarti 'rakyat.' Musik rakyat kemudian digunakan secara mengejek untuk merujuk pada musik dari kelas orang yang tidak berbudaya. Hal ini membedakan musik folk dari musik konser tradisional Eropa, menimbulkan konflik kelas antara rakyat dan elit.
foto: iksan sekuter |
Apa itu Genre Musik Folk?
Musik folk adalah genre musik yang luas yang mencakup musik tradisional dari berbagai populasi dan kelompok etnis.
Di Amerika Serikat bagian timur, banyak lagu rakyat memiliki asal-usul internasional. Pemukim dari Inggris, Skotlandia, dan Irlandia membantu membentuk musik Appalachia, terkadang menyesuaikan kembali melodi dari Kepulauan Inggris. Di Selatan, orang Afrika yang diperbudak dan keturunan mereka membawa nyanyian dan ritme yang khas untuk lagu-lagu yang dikerjakan, dinyanyikan untuk mengisi waktu.
Musik folk tradisional mencakup beberapa genre, seperti musik Appalachian tradisional, bluegrass, lagu kereta api, lagu protes, lagu koboi, gubuk laut, musik kendi, dan banyak lagi. Di banyak titik dalam sejarah Amerika Serikat, lagu-lagu rakyat telah menjadi bagian dari budaya arus utama, kadang-kadang bahkan merupakan musik populer di zaman mereka.
Genre musik folk kontemporer didefinisikan sebagai genre utama dalam bahasa Inggris yang menggunakan instrumen akustik tradisional. Biasanya tema-temanya menyangkut penderitaan rakyat jelata (folk), termasuk depresi, penindasan, dan perang.
Seiring berkembangnya genre dari musik rakyat tradisional, musik tersebut menjadi lebih dikenal karena penceritaannya, terlepas dari instrumentasi dan musikalitasnya.
Musik folk tradisional umumnya dikaitkan dengan cerita rakyat dan dibawakan secara lisan. Ada komponen nasionalis yang kuat untuk musik, karena sebagian besar terkait dengan budaya nasional, bukan elit artistik.
Instrumentasi khas termasuk gitar akustik, banjo, biola, dan akordeon, mengiringi suara. Instrumen yang lebih eksotis (meskipun sama-sama umum) mungkin termasuk dulcimer (instrumen pangkuan senar sederhana), sitar (instrumen pangkuan senar lainnya), dan berbagai instrumen perkusi.
Perkembangan Musik Folk
Musisi folk paling awal ialah Woody Guthrie, Pete Seeger, Jimmie Rogers, dan Burl Ives. Dari keempatnya, Woody Guthrie pada tahun 1930-an sering dianggap sebagai kontributor signifikan pertama untuk genre tersebut.
Karya-karyanya yang paling awal berfokus pada penderitaan kelas pekerja di Dust Bowl Midwest, dan dia serta musiknya sebagian besar diasosiasikan dengan spektrum politik paling kiri, seperti sosialis dan komunis.
Salah satu musisi folk awal yang paling produktif, yang produktif sampai kematiannya pada tahun 2014, adalah Pete Seeger. Sama seperti Woody Guthrie, musiknya sebagian besar berfokus pada penderitaan musik protes, menyelaraskan dirinya dengan politik kiri hingga masuk daftar hitam sebagai komunis. Seeger juga sering dikaitkan dengan gerakan Hak Sipil, dengan versinya 'We Shall Overcome' menjadi lagu kebangsaan gerakan tersebut. Seeger terkenal karena melibatkan orang banyak (rakyat) dalam penampilannya, sering mengubah konser menjadi bernyanyi bersama.
3 Ciri Musik Rakyat
Di banyak subgenrenya, seperti folk rock dan folk alternatif, musik folk memiliki beberapa elemen pemersatu, termasuk:
1. Instrumen akustik: Instrumen akustik tanpa listrik mendominasi sebagian besar musik folk. Alat musiknya termasuk gitar akustik, banjo, mandolin, biola, double bass, dan perkusi tangan. Namun tak jarang pula musik folk dibawakan dengan alat musik lokal yang variasi.
2. Lirik kerakyatan: sebagian besar kelompok musisi folk Amerika bernyanyi tentang rakyat dalam bahasa Inggris. Beberapa lirik, seperti lirik Bob Dylan, menggali keadilan sosial. Lainnya, seperti penyanyi-penulis lagu folk progresif Joni Mitchell, sangat pribadi. Artis folk lainnya, seperti Kingston Trio, mengcover lagu-lagu lama.
Di Indonesia, musisi folk yang dikenal membawakan lagu-lagu merakyat adalah Iwan Fals, Iksan Sekuter, Sombanusa dan masih banyak lagi yang eksistensinya belum begitu populer.
3. Penekanan pada lokalitas: Musik folk sangat bervariasi menurut budaya daerah, dan sebagian besar band daerah setia pada tradisi lokal mereka. Dalam hal ini, musisi membantu menjelaskan hakikat kehidupan rakyat dari sudut pandang musik.